Sabtu, 10 Januari 2009

n3ws

REOG KENDANG TULUNGAGUNG, AKAN UNJUK GIGI DI ISTANA NEGARA
Pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 63 tahun 2008 ini, salah satu seni tradisonal asli Tulungagung, yakni Reog Kendang mendapat kesempatan tampil di depan Istana Negara Jakarta.
Suroyo, Kasubdin Nilai Budaya dan Kesenian (NBK) dari Dinas Pariwisata Tulungagung mengatakan bahwa tampil di depan Istana Merdeka merupakan kesempatan yang sangat bagus, oleh sebab itu pihaknya dengan serius mempersiapkan tim keseniannya yang akan dibawa Jakarta. �Kami telah berlatih beberapa lama, karena kesempatan untuk tampil di even nasional seperti yang akan kita ikuti ini jarang sekali terjadi� ungkap Suroyo. Ketika ditanya kenapa Reog Kendang yang akan ditampilkan, kasubdin yang memiliki kumis tebal tersebut mengatakan karena Reog kendang merupakan seni tradisional asli Tulungagung. �Reog Kendang ini merupakan kesenian asli Tulungagung, sehingga pas sekali kalau kita pilih dalam even nasional, dan tentunya akan mampu tampil beda� kata Suroyo ketika mengawasi latihan timnya di depan Kantor Bupati Tulungagung pada Jum�at sore (08/08). Suroyo juga sangat serius mempersiapkan timnya, hal tersebut bisa dilihat dari koreografer yang mengarahkan tarian yang akan ditampilkan yang merupakan pelaku seni yang juga berpendidikan seni formal, yakni Bimo Wijayanto, S.Sn., sedangkan pengarah iringan/pangrawit adalah Gery Wibisono, S.Sn. yang lulusan Institute Seni Indonesia (ISI).
Even yang akan diikuti di Jakarta tersebut bertajuk �Parade Seni Budaya Nusantara 2008� yang akan diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia. �Penampilan kita pada parade seni budaya yang akan kami ikuti pada 19 Agustus nanti juga akan dilombakan, oleh karena itu kami berlatih semaksimal mungkin. Ditanya tentang jumlah personil yang akan berangkat ke Jakarta, Suroyo mengatakan bahwa jumlah tim seninya 150 personil yang terdiri dari Tari Reog 36 pria dan 34 putri, Tari Kipas 40 putri, colour guard (pembawa bendera) 20 putri dan 1 (satu) tokoh Dewi Kilisuci, yang kesemuanya masih duduk dibangku SMP dan SMA, sedangkan para pengrawit (penabuh gamelan) 16 orang yang terdiri dari para seniman dan guru, jumlah tersebut belum termasuk beberapa official. (PDE)

1 komentar:

  1. Salam..... mo ikutan penulisan antologi remaja? Liat pengumumannya di blog penaanandaclub.wordpress.com. Salam sukses.....

    BalasHapus